SEJARAH
PERKEMBANGAN PASTA
1.
Pengertian
pasta
Sekitar tahun 1270 Marcopolo bertandang ke negeri Cina, dan selama 25 tahun
ia mempelajari tentang budaya Cina termasuk seni memasak makanan yang terbuat
dari tepung terigu dan air yang digiling berbentuk panjang yang terkenal dengan
nama mi
Pada tahun 1295 Marcopolo kembali ke
negeri asalnya, yaitu Italia, dengan berbekal pengetahuan mengenai mie ia
memiliki ide untukmemanfaatkan gandum yang banyak tumbuh di negerinya. Di
Italia mie mulai terkenal dengan nama Vermicelli yang terbuat dari durum wheat
(gandum pilihan) dan air. Campuran ini
kemudian dikenal dengan sebutan “Paste”
Kata
pasta berasal dari bahasa Italia yaitu “Paste” yang artinya adonan
(dough). Definisi pasta
adalah sejenis makanan yang terbuat dari tepung dan air dengan variasi bentuk,
ukuran, nama, serta banyak mengandung karbohidrat
2.
Fungsi
Pasta Dalam Hidangan
a)
Appetizer
·
Cold
appetizer (hidangan pembuka dingin)
Contoh untuk cold appetizer
1. Macaroni
Salad
2. Chicken
and Pasta Salad
3. Cold
Chicken Pasta
4. Pasta
Salad and Ham with Yoghurt Sauce
5. Penne
with Pesto Sauce
6. dll
·
Hot appetizer (hidangan pembuka panas)
Contoh untuk hot appetizer
1. Macaroni
Croquete with Tomato Sauce
2. Chicken
Curry in Pasta Shells
3. Vegetables
Lasagna
4. Rolled
Lasagna
5. Macaroni
Soufflé
b)
Soup
·
Sebagai isian
Sebagai isian
1. Macaroni
Soup
2. Spicy
Pumpkin Soup with Tortellini
3. Tomato
Fussilli Soup
Untuk toping
1.
Quick and Easy Chicken
Soup (sup ayam yang menggunakan
vermicelli sebagai hiasan
·
Sebagai garnish
(hiasan)
c)
Sebagi peneman
·
Sirloin
Steak Marsala, yang terdiri dari
d)
Sebagai dissert
·
Apple
Cream Lasagna
·
Pasta
Stuffed with Spicy Nut Filling
·
Chocolate
Pasta with Vanilla Sauce
3.
Fungsi
Pasta Dalam Hidangan
a. Accompaniment
/ side dish ( berat 60-90 gr perporsi )
b. Main
course (berat 120 gr perporsi )
c. Dessert (hidangan
penutup)
4.
Hal-Hal
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihan Pasta :
·
Periksa
tanggal kadaluarsa
·
Kemasan
tertutup rapat dan bersih
·
Bentuk
utuh, keras, tidak berbubuk atau hancur
·
Pilihlah
warna kuning jernih
·
Pilihlah
bentuk pasta sesuai masakan yang akan diolah
·
Pilihlah
kualitas pasta yang baik
·
Mengikuti
petunjuk penggunaan dan pengolahan yang tertera pada bungkusan / label dengan
baik dan teliti
·
Penyimpanan
pasta
·
Penyimpanan
pasta harus dilakukan dengan cara yang tepat agar tidak mudah rusak.
Penyimpanan yang tidak mengikuti prosedur akan mengurangi rasa, rupa, nilai
gizi dan kemungkinan terjadinya kontaminasi.
5. Jenis Prosedur Penyimpanan Pasta
·
Pasta
Kering (Dried pasta)
a. Disimpan dalam wadah yang tertutup rapat
b. Ruangan kering dan sejuk, suhu sekitar 27 c
c. Jika dalam lemari, perhatikan sistem sirkulas udaranya
d. Plastik pembungkus tidak dibuka sebelum digunakan
e. Jika sudah dibuka dan belum digunakan, tutup kembali dengan rapat
·
Pasta
segar (fresh pasta)
a. Jika dibungkus (pack) dengan baik, maka disimpan di
refrigerator Dengan suhu 5°C
b. Jangan dibuka bungkusannya sampai akan dipergunakan.
c. Pasta segar yang dibuat sendiri diisi dalam wadah
(container) hampa udara atau di baki yang datar lalu tutup atasnya dengan
plastik kemudian disimpan di refrigerator.
d. Pasta segar yang diberi isi (ravioli, tertelini) diatur
satu persatu lalu diletakkan di baki, jangan ditumpuk sebab bentuknya akan
berubah dan lengket, kemudian ditutup plastik dan disimpan di refrigerator.
·
Pasta
beku (frozen pasta)
a. Bentuk short pasta diisi dalam plastik sesuai ukuran perporsi.
b. Keluarkan udaranya kemudian beri label yang jelas.
c. Disimpan dalam freezer dengan suhu 2° C.
d. Bentuk stuffed pasta,diatur satu persatu di baki jangan
ditumpuk kemudian ditutup dengan plastik agar air tidak menetes.
e. Dapat juga diatur
di wadah hampa udara (airtight container) dan Disimpan di frezer
6.
Fungsi
Saus Pada Hidangan Pasta
·
Menambah
nilai gizi
·
Menetralisir
rasa
·
Memperindah
penampilan
·
Memperkaya
aroma dan flavour
·
Pelengkap
nama hidangan pasta.
7.
Beberapa
jenis saus tradisional Italia untuk
pasta
a. Saus Napolitaine
Saus ini terdiri dari saus dasar tomat, tomat concasse dan keju parut. Saus
ini dapat divariasikan dengan panambahan irisan jamur (mushroom) atau irisan
basil
b. Saus Bolognaise
Saus ini berasal dari kota Bologna, Italia dan merupakan saus terkenal khas
Italia. Saus ini terbuat dari saus dasar coklat (demiglace), daging cincang dan
red wine, selain itu sering pula ditambahkan
keju parut.
c. Saus Marinara
Terdiri dari saus dasar putih atau saus dasar tomat, khusus untuk
hidangan pasta digunakan saus dasar tomat yang didalamnya ditambahkan seafood,
yaitu lobster, udang, kerang atau oyster (sejenis kerang). Dapat juga
ditambahkan tomato concasse
sebanyak 20 gram per porsi. Untuk hidangan yang menggunakan saus marinara
sebaiknya tidak ditaburi keju parut.
d. Saus Pesto
saus yang tidak dimasak dan merupakan saus asli Italia segar, bawang putih,
kacang pinus, garam dan minyak zaitun. Bahan-bahan tersebut dicampur dan dihaluskan menggunakan food processor. Saus pesto tidak menggunakan bahan
pengental dan sangat cocok disajikan dengan pasta sebagai hidangan cold
appetizer. Selain ke 5 saus diatas , terdapat beberapa jenis saus yang juga
sering digunakan untuk hidangan pasta, diantaranya adalah Mayonnaise Sauce,
Mornay Sauce, French Dressing, Mushroom Sauce, dll.
7. Faktor
Yg Perlu Diperhatikan Utk Mendptkan Hasil Yg Maksimal
Dlm Peng Pasta
·
Pilihlah
bahan dan bumbu dengan kualitas yang baik
·
Berat
pasta perporsi 90 – 120 gram
·
Teknik
memasak yang digunakan adalah boiling dan sautéing
·
Rasa
seimbang, artinya tidak ada rasa yang mnonjol dari salah satu bahan atau bumbu
·
Dihidangkan
panas dengan temperature 70 – 85 °C
8.
Kriteria
Hasil Masakan pasta yang baik
·
Warna
pasta serasi dengan saus yang digunakan
·
Rasa
seimbang antara bumbu dan bahan lain
·
Kekentalan
saus tepat
·
Tekstur
pasta sesuai kriteria, tidak lembik, bergumpal atau hancur
·
Permasalahan yang timbul
·
Tekstur pasta lembik /
hancur
·
Tekstur pasta keras dan
belum matang
·
Pasta
bergumpal
·
Tingkat
kematangan pasta tidak merata
·
Spagheti
Bolognaise berbau agak hangus
·
Penyebab permasalahan
yang timbul
·
Waktu perebusan pasta
terlalu lama, sehingga pasta menjadi terlalu matang
·
Waktu
perebusan kurang / terlalu singkat
·
Air
yang digunakan merebus pasta tidak di
tambah lemak / minyak dan setelah direbus, pasta tidak dilumuri lemak / minyak
·
Penyebab permasalahan
yang timbul
·
Air
yang digunakan merebus pasta kurang banyak
·
Pada
pembuatan saus bolognaise tidak diaduk-aduk, hingga bagian bawah saus hangus
No comments:
Post a Comment