Saturday, 2 March 2013

Titrasi asam basa


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kimia tentang Titrasi Asam Basa.
            Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Widha Kusuma Sari karena tanpa bantuan Beliau sulit bagi kami untuk dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Kimia.
            Kami telah berusaha untuk menyempurnakan isi dari makalah ini, namun sebagai seorang manusia kamu pun menyadari akan kekurangan dan keterbatasan kami yang tanpa sengaja kami lakukan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk bisa menyempurnakan makalah ini.



















Titrasi Asam Basa
            Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya.
Titrasi Asam Basa adalah proses penambahan secara cermat volume asam atau basa yang telah diketahui konsentrasinya ke dalam sejumlah volume larutan asam atau basa yang akan ditentukan konsentrasinya.
 Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri (titran asam)  dan jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri (titran basa).

Prinsip Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau sebaliknya. Titrant ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi) yang biasanya ditandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”, yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan : [H+] = [OH-]. Sedangkan keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator disebut sebagai “titik akhir titrasi”. Titik akhir titrasi ini mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya titik akhir titrasi melewati titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering disebut juga sebagai titik ekuivalen.
Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian catat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titran, volume dan  konsentrasi titer maka bisa dihitung konsentrasi titran tersebut.
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan (netralisasi). Salah satu contoh titrasi asam basa yaitu titrasi asam kuat-basa kuat seperti natrium hidroksida (NaOH) dengan asam hidroklorida (HCl), persamaan reaksinya sebagai berikut:
NaOH(aq) + HCl(aq)  http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/SRIYANI%28050679%29/materi_2_clip_image002_0003.gif NaCl (aq) + H2O(l)
Contoh lain yaitu:
NaOH(aq) + H2SO4(aq)   http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/SRIYANI%28050679%29/materi_2_clip_image002_0002.gif  Na2SO4 (aq) + H2O(l)
titration.gif
Gambar set alat titrasi

Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa, antara lain:
1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalen”.
2.  Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga tiga tetes (sedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
Pada umumnya cara kedua lebih dipilih karena kemudahan dalam pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis, walaupun tidak seakurat dengan pH meter. Gambar berikut merupakan perubahan warna yang terjadi jika menggunakan indikator fenolftalein.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/SRIYANI%28050679%29/materi_3_clip_image002.gifhttp://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/SRIYANI%28050679%29/materi_3_clip_image001_0000.gifhttp://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/SRIYANI%28050679%29/materi_3_clip_image004.gif
Sebelum mencapai titik ekuivalen              Setelah mencapai titik ekuivalen
indcolors

Rumus Umum Titrasi
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalen asam akan sama dengan mol-ekuivalen basa, maka hal ini dapat ditulis sebagai berikut:
mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas (N) dengan volume, maka rumus diatas dapat ditulis sebagai berikut:
N asam x V asam = N asam x V basa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:
(n x M asam) x V asam = (n x M basa) x V basa
Keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = Jumlah ion H +(pada asam) atau OH- (pada basa)

Kurva Titrasi Asam Basa
Pada titrasi asam dengan basa, maka kurva titrasinya merupakan hubungan antara volume basa sebagai penitrasi (sumbu X) dengan pH (sumby Y) seperti pada Gambar 6.1a, dengan bertambahnya basa sebagai penitrasi maka pH larutan yang dititrasi akan meningkat.
Sedangkan pada titrasi basa dengan asam, maka kurva titrasinya merupakan hubungan antara volume asam sebagai penitrasi (sumbu X) dengan pH (sumby Y) seperti pada Gambar 6.1b, dengan bertambahnya asam sebagai penitrasi maka pH larutan yang dititrasi akan menurun.
gambar 6.1
Kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat(a) dan kurva titrasi basa kuat dengan asam kuat(b).

Indikator Asam Basa
Indikator asam basa merupakan asam organik lemah dan basa organik lemah yang mempunyai dua warna dalam pH larutan yang berbeda. Pada titrasi asam dengan basa, maka indikator yang digunakan adalah asam kedua yang merupakan asam yang lebih lemah dan konsentrasi indikator berada pada tingkat kecil.
Pada titrasi asam dengan basa, indikator (asam lemah) akan bereaksi dengan basa sebagai penitrasi setelah semua asam dititrasi (bereaksi) dengan basa sebagai penitrasi.

Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Asam kuat - Basa kuat
2. Asam kuat - Basa lemah
3. Asam lemah - Basa kuat
4. Asam kuat - Garam dari asam lemah
5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
1. Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
Contoh :
-          Asam kuat : HCl
-          Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH   →   NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH-   →   H2O
Kurva Titrasi Asam Kuat Basa Kuat
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Sri%20Ratisah%20054828/Img/materi_clip_image002.jpg
2. Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah
Contoh :
- Asam kuat : HCl
- Basa lemah : NH4OH
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH   →   NH4Cl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + NH4OH   →   H2O + NH4+
Kurva Titrasi Asam kuat – Basa Lemah
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Sri%20Ratisah%20054828/Img/materi_clip_image002.gif
3. Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat
Contoh :
- Asam lemah : CH3COOH 
- Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
CH3COOH + NaOH   →   NaCH3COO + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH-   →   H2O
Kurva Titrasi Asam Lemah – Basa Kuat
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Sri%20Ratisah%20054828/Img/materi_clip_image002_0000.jpg
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Sri%20Ratisah%20054828/Img/materi_clip_image002_0001.jpg
4. Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah
Contoh :
- Asam kuat : HCl
- Garam dari asam lemah : NH4BO2
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4BO2   →   HBO2 + NH4Cl
Reaksi ionnya :
H+ + BO2-   →   HBO2

5. Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah
contoh :
- Basa kuat : NaOH
- Garam dari basa lemah : CH3COONH4
Persamaan Reaksi :
NaOH + CH3COONH4   →   CH3COONa + NH4OH
Reaksi ionnya :
OH- + NH4-   →   NH4OH

Cara Melakukan Titrasi Asam Basa
1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera
2.  Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran
3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien
4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat
5. Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi !
set alat titrasi
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Sri%20Ratisah%20054828/Img/buret.jpg
Indikator Asam Basa
>> Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa organik) yang dalam larutannya warna molekul-molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya
>> Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang larut, stabil, dan menunjukkan perubahan warna yang kuat.
>> Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH
Beberapa indikator asam basa

Indikator
Perubahan warna
Pelarut
Asam
Basa
Thimol biru
Merah
Kuning
Air
Metil kuning
Merah
Kuning
Etanol 90%
Metil jingga
Merah
Kuning-jingga
Air
Metil merah
Merah
Kuning
Air
Bromtimol biru
Kuning
Biru
Air
Fenolftalein
Tak berwarna
Merah-ungu
Etanol 70%
thimolftalein
Tak berwarna
biru
Etanol 90%

Tabel Daftar Indikator Asam Basa
NAMA
pH RANGE
WARNA
TIPE(SIFAT)
Biru timol
1,2-2,8
merah – kuning
Asam
Kuning metil
2,9-4,0
merah – kuning
  Basa
Jingga metil
3,1 – 4,4
merah – jingga
  Basa
Hijau bromkresol
3,8-5,4
kuning – biru
Asam
Merah metil
4,2-6,3
merah – kuning
  Basa
Ungu bromkresol
5,2-6,8
kuning – ungu
Asam
Biru bromtimol
6,2-7,6
kuning – biru
Asam
Merah fenol
6,8-8,4
kuning – merah
Asam
Ungu kresol
7,9-9,2
kuning – ungu
Asam
Fenolftalein
8,3-10,0
t.b. – merah
Asam
Timolftalein
9,3-10,5
t.b. – biru
Asam
Kuning alizarin
10,0-12,0
kuning – ungu
  Basa
Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asam basa yaitu indikator fenolftalein.  Tabel berikut ini merupakan karakteristik dari indikator fenolftalein.
pH
< 0
0−8.2
8.2−12.0
>12.0
Kondisi
Sangat asam
Asam atau mendekati netral
Basa
Sangat basa
Warna
Jingga
Tidak berwarna
pink keunguan
Tidak berwarna
Gambar
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/SRIYANI%28050679%29/materi_5_clip_image001.jpg
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/SRIYANI%28050679%29/materi_5_clip_image002.jpg
0.000000 0.000000


2 comments: