DAMPAK
NEGATIF POLIMER
Polimer adalah salah satu bahan kimia
berbahaya yang terdapat dalam plastik. Dalam kehidupan
sehari-hari plastik cukup membantu kehidupan manusia. Akan tetapi, plastik juga
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan terhadap lingkungan.
- Ancaman Polimer Sintetik Bagi
Kesehatan Manusia
Perkembangan yang sangat
pesat dari industri polimer sintetik membuat kehidupan kita selalu dimanjakan
oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang mereka hasilkan. Bahkan
plastik dianggap sebagai salah satu ciri kemunculan zaman modern yang ditandai
dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Namun, beberapa laporan ini
menguak sisi lain dari kemudahan yang diberikan oleh bahan-bahan yang terbuat
dari polimer sintetis.
1.
Pembakaran plastic
Seperti kita ketahui,
plastik memiliki tekstur yang kuat dan tidak mudah terdegradasi oleh
mikroorganisme tanah. Oleh karena itu seringkali kita membakarnya untuk
menghindari pencemaran terhadap tanah dan air di lingkungan kita.
Namun pembakaran plastik
ini justru dapat mendatangkan masalah tersendiri bagi kita. Sampah polimer
sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin
adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker).
Plastik vinyl chloride
tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan karsinogenik
yang mengakibatkan cacat lahir Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan
kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.
2.
Penggunaan plastic pada
kemasan makanan
Satu lagi yang perlu
diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi
zat warna plastik dalam makanan. Sebagai contoh adalah penggunaan kantong
plastik hitam (kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lain.
Zat pewarna hitam ini kalau terkena panas (misalnya berasal dari gorengan),
bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk radikal. Zat racun itu bisa bereaksi
dengan cepat, seperti oksigen dan makanan.
Kalaupun tak beracun,
senyawa tadi bisa berubah jadi racun bila terkena panas. Bentuk radikal ini
karena memiliki satu elektron tak berpasangan menjadi sangat reaktif dan tidak
stabil sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel
tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Banyak faktor
yang menentukan terjadinya kanker, misalnya kekerapan orang mengonsumsi makanan
yang tercemar, sistem kekebalan, faktor genetik, kualitas plastik, dan makanan.
Bila terakumulasi, bisa menimbulkan kanker.
Styrofoam (pembungkus makanan) bisa
menyebabkan kemandulan atau menurunkan kesuburan, gejala saraf, seperti
kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia.. Anak yang terbiasa mengonsumsi styrene
yang berasal dari Styrofoam juga bisa kehilangan kreativitas dan pasif.
Ancaman kesehatan yang
terakhir seperti yang lazim kita lakukan apabila kita hendak memakan suatu
makanan yang panas (misalnya gorengan) atau mencegah tangan terkotori oleh
minyak dari gorengan tersebut, maka kita melapisi makanan tersebut dengan
kertas tisu. Padahal hal tersebut sebenarnya dapat mengancam kesehatan kita.
Ternyata, zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu yang kita gunakan dapat
bermigrasi ke makanan yang kita lapisi. Zat ini biasanya sering disebut pemutih
klor yang memang ditambahkan dalam pembuatan kertas tisu agar terlihat lebih
putih bersih. Zat ini bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
·
Untuk menghindari bahaya keracunan akibat
penggunaan plastik :
1.
Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti
gelas.
2.
Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau
plastik jangan digunakan
Dampak negatif polimer terhadap
lingkungan
Dalam kehidupan sehari-hari
banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari
kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan
plastik, alat-alat listrik, dan alat-alat rumah tangga. Setiap kita belanja
dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus
plastik dan kantong plastik .
Barang-barang tersebut
merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak
dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Bila
plastic dikubur maka akan membuat tanah itu menjadi tak subur dan tak dapat
ditanami.
- Untuk mengurangi pencemaran plastik :
- Kurangi penggunaan plastic
- Sampah plastik harus dipisahkan dengan
sampah organik, sehingga dapat didaur, ulang.
- Jangan membuang sampah plastik
sembarangan.
·
Langkah penanggulangan
1.
Senyawa anorganik yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang
dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun
dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak
mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat
digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
2.
Pengolahan terhadap limbah industri yang
mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai
atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
3.
Sampah zat radioaktif sebelum dibuang,
disimpan dahulu pada sumur-sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup
lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman,
misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat
dalam.
4.
Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
Sampah-sampah anorganik yang tidak dapat dimusnahkan dan mengganggu
kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur
ulang menjadi barang-barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan
anak-anak, perabotan rumah tangga, dll.
5.
Kurangi penggunaan plastik.
Terimakasih ya gan atas pengetahuanya tentang Dampak Negatif Polimer Salam kenal gan,.,.,,
ReplyDeleteMateri TIK, TKJ, dan Perkuliyahan
Download Aplikasi atau softwere
Sangat bermanfaat
ReplyDelete