SABDA SRI KRISHNA
Dalam Bhagavad Gita
4.9 Sri Krishna bersabda: “jamna karma ca me divyam evam yo vetti
tattvatah tyaktva deham punar jamna naiti mam eti so ‘rjuna’, Orang yang
mengenal sifat rohani, kelahiran dan kegiatan-Ku, tidak akan dilahirkan lagi di
dunia material ini setelah meninggalkan badan, melainkan ia mencapai tempat
tinggal-Ku yang kekal, wahai Arjuna”. Hal yang berkaitan juga ditegaskan
dalam Svetasvatara Upanisad 3.8 yang menyebutkan; “tam eva viditvati
mrtyum eti nanyah pantha vidyate ‘yanaya, Seseorang dapat mencapai tingkat
pembebasan sempurna dari kelahiran dan kematian hanya dengan mengenal Tuhan,
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada cara lain lagi untuk mencapai
kesempurnaan ini”. Jadi pembebasan dari ikatan kelahiran dan kematian ini hanya
dapat dilepas dengan mengenal sifat rohani dan kegiatan Tuhan Yang Maha Esa.
Purusa-bodhini Upanisad menegaskan bahwa Tuhan Sri Krishna memiliki
perwujudan rohani yang tidak terbatas yang bersifat kekal dan selalu sibuk dalam
hubungan cinta bhakti yang murni kepada penyembahnya (eko devo
nitya-l?l?nurakto bhakta-vy?p? h?dy antar-?tm?). Kenyataan ini juga diakui oleh
dewa Brahma sebagaimana dituliskan dalam pustaka suci Brahma Samhita 5.33;
“advaitam acyutam an?dim ananta-r?pam ?dya? pur??a-puru?a? nava-yauvana? ca
vede?u durlabham adurlabham ?tma-bhaktau govindam ?di-puru?a? tam aha?
bhaj?mi”. Sri Jaghanatha adalah salah satu aspek perwujudan Beliau yang abstak
sebagai penguasa jagat raya ini. Wujud Jaganatha yang abstrak juga melukiskan
bahwa Tuhan adalah Ia yang berada dibalik segala konsep pemikiran dan persepsi
duniawi. Karena itu festival Ratra Yatra adalah salah satu proses dalam usaha
mengenang dan mengerti lila kegiatan rohani Tuhan Yang Maha Esa Sri Krishna di
alam material ini sehingga diharapkan lambat laun kita akan terserap dalam
cinta kasih rohani yang murni kepada Tuhan dan lepas dari
cengkraman maya di dunia material ini.
Sebagaimana dikisahkan dalam epos
Mahabharata, menjelang dimulainya perang besar keluarga Bharata, Sri Krishna
bersama kakak-Nya Sri Baladeva dan adik-Nya Subadra devi berangkat dari Dvaraka
menuju Kuruksetra untuk menghadiri perang besar tersebut. Ditengah perjalanan
mereka berjumpa dengan para penduduk Vrindavan yang sangat merindukan-Nya
karena sudah terlalu lama berpisah. Kecintaan mereka yang sangat kepada Krishna
membuat Ibu Yasoda, Nanda Maharaj, para kerabat sepermainan-Nya waktu kecil,
para gopi dan segenap penduduk Vrindavan menyambut kereta mereka dengan penuh
suka cita. Mereka semua berebutan ikut menarik dan mendorong kereta tersebut
sambil mengagung-agungkan nama-nama Sri Krishna.
Berawal
dari peristiwa heroik yang penuh dengan tangis cinta kasih kebahagiaan rohani
itu, akhirnya secara turun-temurun selalu diadakan kegiatan serupa untuk
mengenang kejadian yang telah berlangsung sekitar 5000 tahun yang lalu
tersebut. Pada awalnya kegiatan yang dikenal dengan disebut festival Jananatha
Ratra Yatra ini hanya dilaksanakan di daerah yang sekarang dikenal sebagai
Puri, di negara bagian Orissa, India yaitu di sekitar kuil Jaganatha (Sri
Krishna) terbesar di kota itu. Festival ini adalah salah satu festival Hindu
terbesar yang dihadiri oleh jutaan orang dari berbagai belahan dunia.
No comments:
Post a Comment