Wednesday, 31 July 2013

contoh laporan praktikum agroekoteknologi 2 (studi lapangan)

BAB I PENDAHULUAN
           Prospek  strowberry di Indonesia cukup cerah dilihat dari daya serap pasar dan permintaan dunia dari tahun ke tahun meningkat. Dengan semangat ramah lingkungan.
BAB II SYARAT PERTUMBUHAN
           Lama penyinaran matahari 8 - 10 jam hari. Curah hujan berkisar 600 700 mm pertahun. Ketinggian 1200, 55 dari permukan laut. Suhu mencapai 15 0C , siang 21 – 24 0C.
CARA KERJA
-          Langkah – langkah penyiapan bibit hiroponik
-          Riduner
-          Kating pemotongan dari induk ponon
Serelir daritanama
·         Akar harus dicuci dan diisi arang saham
a.      PENYIAPAN MEDIA PEMBAKARAN ARANG SEKAM MENJADI SEKAM
-        Yang utama harus ada rumah plastik dan falang
Alat – alat
-        Tong pencampur air , serta irigasi pompa air, pupuk.
b.     PEMUPUKAN DASAR
           Taburkan pupuk UREA 20 kg + TSP 25 kg + KCl 10 kg dan Pupuk kandang 2-3 ton dalam 1000 m2. POC NASA disiramkan 30-60 tutup/1000 m2 ditambahkan air secukupnya. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, POC NASA diganti SUPERNASA caranya yaitu 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter sebagai larutan induk, kemudian ambil 50 liter air dan tambahkan 200 cc larutan induk tadi.Setelah itu siramkan ke bedengan secara merata. 1 botol SUPERNASA bisa untuk 1000-2000 m2
c.      PEMBERIAN NATURAL GLIO
           Untuk mencegah serangan penyakit karena jamur utamanya penyakit layu tebarkan Natural GLIO yang telah dicampur dengan pupuk kandang dan didiamkan selama seminggu. 1 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 25-30 kg pupuk kandang untuk luasan sekitar 1000 m2.
d.     BIBIT SELAMA 1 BULAN
            Dapat dipindah di selid plastic, media kelembaban 70 %, bibit atau mati setelah tumbuh tambah baru tanaman pertanaman atau pohon.
BAB III PEMBUATAN LUBANG TANAM
            Diameter lubang ± 10 cm, dengan jarak lubang 30 - 50 cm. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segi empat.
A.     CARA PENANAMAN
         Pindahkan bibit beserta medianya, sebaiknya bibit dikondisikan selama sebulan sebelum tanam di kebun,dan saat penanaman usahakan perakaran tidak rusak saat membuka polibag.
PENYULAMAN
        Penyulaman paling lambat 15-30 hari setelah tanam, pada sore hari dan segera disiram.
PEMANGKASAN
          Dilakukan pada sulur yang kurang produktif, rimbun, serta pada bunga pertama untuk memperoleh buah yang prima.
B.     PEMUPUKAN SUSULAN
          Pupuk diberikan pada umur 1,5 - 2 bulan setelah tanam dengan NPK (16-16-16) sebanyak 5 kg yang dilarutkan dalam 200 liter air, kemudian dikocorkan sebanyak 350-500 cc/ tanaman.
BAB IV PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
A.     HAMA  
a.      Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
         Bagian yang diserang : permukaan daun bagian bawah, kuncup bunga, pucuk atau batang muda. Gejala : pucuk atau daun keriput, keriting, kadang-kadang pembentukan daun atau buah terhambat. Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR.

b. TUNGAU (Tetranychus sp -Tarsonemus sp)
        Bagian yang diserang: daun,tangkai, dan buah. Gejala :daun bercak kuning, coklat, keriting akhirnya daun rontok. Pencegahan PENTANA + AERO 810 atau NATURAL BVR.

c. Kumbang penggerek bunga (Anthonomus rubi),
          kumbang penggerek akar (Othiorhychus rugosostriatus), kumbang penggerek batang (O. Sulcatus) Gejala serangan : adanya bubuk berupa tepung pada bagian yang digereknya. Pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

B.     PENYAKIT
a. Layu verticillium (Verticillium dahliae)
         Bagian yang diserang: mulai dari akar, daun, hingga tanaman. Gejala : daun yang terinfeksi mula-mula berwarna kuning hingga kecoklatan, serangan berat akan mengakibatkan kematian pada tanaman. Pengendalian : perbaikan drainase, sanitasi kebun, gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
b.     Busuk buah matang/Ripe Fruit Rot (Colletotrichum fragariae Brook) Busuk Rhizopus/ Rhizopus spot ( Rhizopus stolonifer )
          Bagian yang diserang : buah. Gejala : RFR yang khas hanya pada buah yang masak saja dengan buah busuk disertai massa spora berwarna merah jambu. Pada RS, buah busuk lunak, berair, bila dipijit keluar cairan keruh. Pengendalian : musnahkan buah yang terinfeksi, perbaiki drainase kebun, pemulsaan, rotasi tanaman, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman yang dicampur dengan pupuk kandang yang telah jadi.

c. Busuk akar ( Idriella lunata, Pythium ulmatum, Rhizoctonia solani)
        Bagian yang diserang : akar tanaman. Gejala : Idriella menyebabkan ujung-ujung akar tanaman berwarna hitam dan busuk, sedangkanPhytium mengakibatkan batang batas akar di permukaan tanah busuk berwarna coklat hingga hitam. Sementara jamur Rhizoctonia mengakibatkan sistem perakaran busuk kebasah-basahan. Pengendalian : cabut dan musnahkan tanaman yang terserang berat, tambahkan kapur untuk tanah, lakukan rotasi tanaman, perbaikan drainase tanaman, berikan Natural GLIO pada awal penanaman.

d. Empulur merah (Phytophtora fragrariae)
         Bagian yang diserang : perakaran tanaman. Gejala : tanaman kerdil, daun tudak segar bahkan dapat layu, bila diamati akar dan pangkal batang yang terinfeksi pada empulurnya akan tampak berwarna merah.Penyakit ini mengakibatkan serangan hebat pada kondisi drainase jelek dan masam/pH rendah. Pengendalian : perbaiki drainase, pengapuran tanah, rotasi tanaman, gunakan bibit yang sehat dan hindari luka mekanis pada pemeliharaan, musnahkan tanaman yang terinfeksi berat, campurkan Natural GLIO pada awal penanaman. Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

C. PANEN
      Tanaman stroberi mulai berbunga pada umur 2 bulan setelah tanam. Namun pembuahan atau  pembungaan pertama sebaiknya dibuang atau dipangkas karena belum bias  berproduksi secara optimum. Setelah tanaman berumur 4 bulan mulai diarahkan untuk lebih produktif berbunga dan berbuah.Panen dilakukan dengan dipetik atau digunting bagian tangkai buah beserta kelopaknya, dan dilakukan secara periodik dua kali seminggu.
BAB V PAPRIKA
Paprika 3x pemupukan, stroberi 1x sehari  pembersihan dengan air murni
-        Pupuk yang dating langsung dari Bandung
-        Untuk penyarahgi kelebihan pupuk DPT digunakan air murni 2x sehari
a.      PEMELIHARAAN
-        Pupuk organik yang datang dari produk LPB.
-        Tidak menggunakan organik untuk memenihi pupuk kimia
-        Pengendalian secara terpadu
b.     PERLAKUAN PENEMPATAN TANAMAN
·         Polinasi buah akan menjadi kecil
·         Pemotongan dau – daun tidak akan menjadi bagus
·         Memotong tangkai – tangkai buah
·         Mesortir bunga untuk menjadi lebih efektif
·         Pemupukan setiap hari
BAB VI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
         Hama dan penyakit adalah organisme yang menginfeksi dan merusak tanaman sehingga dapat menurunkan hasil produksi. Infeksi hama dan penyakit yang terjadi secara luas dapat menimbulkan kerugian besar. Oleh karena itu, diperlukan adanya pelindungan tanaman, baik secara preventif maupun kuratif.
Pengendalian hama secara preventif adalah tindakan untuk mencegah tumbuhnya hama dan penyakit. Pengendalian hama secara preventif dapat dilakukan dengan pengolahan tanah secara intensif, pengaturan jarak tanam yang tepat, penanaman tepat pada waktunya, sistem pengairan yang baik, penggunaan air yang sehat, penanaman jenis yang resisten dan sehat, penyiangan, pembuatan saluran drainase yang baik supaya bagian tanaman yang terinfeksi tanah, pemangkasan cabang dan daun, penanaman tanaman perangkap dan pergiliran tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit secara kuratif adalah mengobati tanaman yang telah terinfeksi. Pengendalian hama dan penyakit secara kuratif dapat dilakukan dengan cara pemangkasan bagian tanaman yang terinfeksi, penyemprotan dengan obat kimia, penggenangan sesaat, penyebaran musuh-musuh alami dan secara manual menangkap hama dan membunuhnya.
1)   Thrips
            Serangga ini menyerang paprika terutama pada bagian pucuk tanaman yaitu bunga dan daun muda sehingga daun menjadi kekuningan, keriting dan mengkerut. Bentuk bunga tidak normal atau gugur dan jika menyerang buah akan mengkerut dan terjadi bercak cokelat. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara mekanik dan secara kimiawi. Pengendalian hama secara mekanik yaitu dengan menggunakan perangkap yang berwarna kuning yang telah diolesi dengan lem. Hal ini dimaksudkan karena pada umumnya serangga lebih menyukai sesuatu yang berwarna kuning. Pengendalian yang kedua adalah dengan bahan kimia yaitu dengan menggunakan curacron yang dilakukan sekali dalam seminggu dengan dosis 0,5 ml/l air.
2)     Belalang
            Serangga jenis ini aktif menyerang pada tanaman dari sejak transplanting hingga tanaman berusia ± 2 minggu setelah transplanting. Pengendalian hama berupa serangga ini dilakukan secara mekanis dengan menggunakan gelas plastik bekas air mineral yang telah dilubangi bagian bawahnya.
3)     Lalat Buah
            Hama lalat buah menyerang buah paprika yang masih muda maupun buah yang sudah tua. Buah muda yang terserang akan terganggu pertumbuhannya dan gugur sebelum masak. Buah masak yang terinfeksi tidak menjadi bewarna merah, tetapi menjadi kehitam-hitaman dan mengeras. Pengendalian hama lalat buah ini menggunakan perangkap yang berwarna kuning dan telah diolesi dengan perekat yang terdiri dari methil eugenol dan insektisida, yang diganti setiap satu bulan.
4)     Penyakit Mozaik
             Penyakit Mozaik disebabkan oleh virus. Tanaman paprika yang terinfeksi virus mozaik menunjukkan gejala daun berukuran kecil, menyempit dan keriting, warna daun menjadi berbelang-belang hijau muda dan kuning,  lama-kelamaan menjadi coklat dan akhirnya tanaman akan mati. Infeksi yang tejadi pada tanaman yang masih muda menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat (tanaman kerdil). Infeksi yang terjadi pada tanaman dewasa yang sudah berubah menyebabkan timbulnya bercak-bercak pada buah, buah yang dihasilkan kecil-kecil dan bentuk buah tidak normal.
A.     CARA KERJA
             Pemanenan buah paprika dilakkan dengan cara memetik buah beserta tangkainya, dengan menggunakan gunting potong. Panen dilakuakan dengan menggunakan gunting pangkas yang terbuat dari stainless steel. Hal ini dimaksudkan penggunaan gunting yang terbuat dari stainless steel tidak mudah berkarat dan relatif mudah  disterilkan untuk pemakaian berikutnya
Tangkai buah diusahakan agar tidak lepas dari buahnya. Buah yang dipetik tanpa tangkai buahnya akan mudah terinfeksi oleh patogen atau terserang penyakit selama penyimpanan. Pemetikan harus dilakkan secara cermat dan hati-hati agar tidak merusak daun dan ranting-ranting muda.
Buah paprika yang sudah dipetik dimasukkan ke dalam wadah pengumpulan. Hasil panen ini kemudian ditempatkan di tempat yang teduh supaya tidak terkana cahaya matahari secara langsung. Cahaya matahari dapat mempercepat proses penguapan sehingga paprika mengering, keriput, dan layu.



DAFTAR PUSTAKA
Ø  Pak man Suteja –> pemilik kebun di garokton
Ø  Pak Wayan wiratmaja -> fisiologi tanaman

Ø  Pak wijana -> TBI  

No comments:

Post a Comment