Wednesday, 31 July 2013

Energi Cahaya


Pengertian Energi Cahaya
          Cahaya merupakan energi yang menyertai dari proses perpindahan elektron dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah (kembalinya elektron yang sudah tereksitasi ke tempatnya semula).
Elektron tersebut berada dalam keadaan tereksitasi karena diberikan energi (misalnya
energi panas). Untuk kembali ke keadaan awalnya energi tersebut harus dilepaskan kembali (dilepaskan dalam bentuk energi cahaya). Sinar LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) mempunyai karakteristik tersendiri: monokromatik (satu panjang gelombang yang spesifik), koheren (pada frekuensi yang sama), dan menuju satu arah yang sama sehingga cahayanya menjadi sangat kuat, terkonsentrasi, dan terkoordinir dengan baik. Cahaya biasa (bukan sinar laser) memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda, dengan frekuensi berbeda-beda pula (incoherent light) sehingga cahayanya termasuk cahaya yang lemah.
Energi cahaya dapat menolong kita untuk melihat benda. Mata dapat mendeteksi adanya energi cahaya.
Contoh benda-benda yang mempunyai energi cahaya antara lain:
• Cahaya matahari
• Cahaya bintang
• Cahaya lampu senter
• Cahaya lampu listrik
• Cahaya las karbit
         Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Pendefinisian lain, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Rentang gelombang elektromagnet sangat luas dari yang tampak oleh mata dan tidak tampak. Cahaya adalah rentang gelombang elektromagnet pada rentang cahaya tampak. Besarnya energy elektromagnet atau cahaya ini adalah, E = hf  h = konsatanta planck f = frekuensi gelombang cahaya Menurut fisika cahaya memiliki sifat mendua, di satu sisi merupakan gelombang elektro magnet, disisi lain merupakan aliran photon. Keduanya dianggap tak memiliki massa.
Menurut Teori Minimaliss cahaya merupakan fenomena transien, transisi dari energi semu (pra clear energy ke physical energy, oleh karena itu cahaya dinamakan symetrical trans wave (disingkat ETW) yang dapat memunculkan photon sebagai konsekensi berosilasi disekitar E=0, Kecepatannya dalam ruang hampa materi adalah c = 299.792.458 meter/detik. 
Cahaya sanggup bergerak sendiri karena jumlah energinya E# 0 dan massanya m= 0. Ini dapat dijelaskan dengan Formula Supernatural Modern E = - x + y. Jika x # y maka jumlah x + y pasti tak sama dengan nol hingga jumlah energinya E # 0 dan menyebabkan cahaya tak memiliki massa tetapi memiliki energi transien . Pada saat E = 0, pasti x = y = q, dimana q adalah quanta atau quantum yang memiliki massa. Untuk menggerakkan massa dibutuhkan energi fisika, karena quantanya nol akibat semua energinya terkonsentrasi menjadi massa. Materi yang memiliki massa memerlukan energi luar untuk dapat bergerak.. Setiap materi bermasa jumlah energinya = 0 hingga tak mungkin bergerak jika tak diberikan energi dari luar atau pecah sendiri akibat ketiadaan internal energy. Lain halnya cahaya yang massanya nol dan jumlah energinya justru tak sama dengan nol sanggup bergerak sendiri cukup dengan energi transien, tak membutuhkan energi fisika. Jadi menurut TM energi yang menggerakkan cahaya bukanlah energi fisika melainkan energi transien. Tertarik? Pelajari Teori Minimalis lewat

No comments:

Post a Comment